Senin, 05 Maret 2012 | By: Nurul Fathia
Rasanya baru kemarin buat ngbuang rasa yang ada karena suatu dan lain hal ,
tapi semuanya sekarang sia-sia.
kedengarannya munafik buat gak mengakui kalau rasa ini ada dan kembali lagi.
Terbesit rasa takut buat mengakui keberadaannya , tapi semua itu memudar seiring kembalinya rasa ini .
Yap , kembali !
Tanpa ataupun permisi .
Seperti biasa yang selalu membuat fikiran tersita akan hayalan belaka . Sulit tuk menghindar bahkan lebih banyak terjerumus kedalamnya .

Hormon adrenalin yang selalu terpacu setiap mata ini melihat sekelibat bayangnya di ujung kelopak mata.
Degup jantung berdetak seperti lonceng yang tak pernah lelah berhenti.
Ah, jika saja jantung ini diciptakan oleh manusia mungkin rasanya sudah tak mampu menahan degupan jantung yang terpacu.

Lidah yang selalu tak mampu berbalas kata dengannya .
Mata yang selalu terjaga karena senyumnya .
Dan, Telinga yang selalu mendengar suaranya .

Torehan senyum akan selalu kembali saat mata ini terbuka dari lelapan tidur malam yang panjang dan mengingat rasa yang hadir diam-diam, menemani setiap langkah kaki yang menapaki untuk menuju satu kata , Bahagia .

Bahagia karena hadirnya .
Bahagia karena langkahnya .
Bahagia karena senyumnya .
Bahagia karena suaranya .
Dan, Bahagia karena matanya yang menunjukan Rasa itu benar-benar kembali ..

tapi , semua ini gak mungkin sesempurna ciptaan Tuhan.
Pasti ada rasa pahit yang selalu menyertai detail helaan nafasnya, Selalu ada tangis saat hayalannya datang, Dan sekarang harus bisa tersadar dari mimpi-mimpi serta angan-angan belaka yang terlalu lama hinggap setara tinggalnya rasa ini .

Belajar untuk menerima hayalan itu hanya untuk kesenangan belaka.
Belajar untuk lebih memahami hidup ini gak seindah cerita dalam novel drama.
Serta belajar memaafkan jika rasa ini tak memiliki jawaban :)



" kamu "